Outdoor Training

Outbound Training – Mengembangkan kepemimpinan, membentuk karakter individu, membangun team kerja yang kuat dapat dilakukan melalui pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia berbasis kegiatan luar ruangan (outdoor activities).

Pembelajaran yang bersentuhan dengan lingkungan alam dapat meningkatkan kebersamaan, kekompakan, kepekan, dan mampu menginspirasi, hal ini karena alam merupakan media serta materi pembelajaran yang baik, dan alam adalah lingkungan yang tepat untuk melakukan pengembangan karakter. Salah satunya adalah dengan outbound training.

Outbound merupakan salah satu metode pelatihan dan pengembangan SDM dalam rangka pengembangan diri (personal development) dan tim (team development) berbasis pembelajaran dari pengalaman (Experiential Learning) melalui kegiatan di alam terbuka dengan menggunakan permainan-permainan edukatif dan petualangan.

Sejarah Outbound

Outbound Training – Ancok (2013) menjelaskan outbound merupakan pendidikan melalui kegiatan alam terbuka (outbound training) dilakukan pada tahun 1821 saat didirikannya Round Hund School sebagai tempat dimana orang-orang berkumpul untuk belajar tentang segala hal dengan menggunakan kebebasan arena yang sangat mendukung berjalannya proses belajar. Hasil penelitian bahwa salah satu kegiatan bermain outdoor berupa ice breaking dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa diantaranya kejujuran (Bakhtiar, 2015).

Pendidikan melalui kegiatan outbound dimulai pada tahun 1941 di Inggris. Lembaga pendidikan outbound ini dibangun oleh seorang pendidik kebangsaan jerman bernama Kurt Hahn yang bekerjasama dengan seorang pedagang Inggris bernama Lawrence Holt. Kedua orang ini membangun pendidikan berdasarkan petualangan (andventure base education). Dalam kegiatan pendidikan tersebut petualangan dilakukan dengan menggunakan kapal layar kecil disertai tim penyelamat untuk mendidik para pemuda pada zaman perang. Pendidikan bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dikalangan kaum muda bahwa tindakan mereka membawa konsekuensi dan menumbuhkan kebersamaan dan kasih sayang kepada orang lain (Ancok, 2013).

Dengan menggunakan metode, media dan pendekatan yang dilakukan oleh sekolah Outward Bound, banyak ahli pendidikan yang mengklasifikasikan bentuk pelatihan yang diajarkan Dr. Hahn sebagai Adventure Education atau Experiental Learning (EL). Setelah berakhirnya Perang Dunia II, metode pelatihan ini berkembang pesat dan mulai ditiru di banyak tempat bahkan sampai keluar wilayah Eropa.

Metode Training Outbound di alam terbuka yang dikembangkan Hahn berfungsi sebagai katalis, sebagai medium perubahan dan membantu setiap peserta untuk lebih dapat mengenal kelemahan dan kelebihan masing-­masing individu. Metode management Outbound tersebut kemudian dikenal dengan outward bound dan kemudian menjalar ke berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Pengertian Outbound menurut ahli

Definisi Outbound

Outbound Training – Outbound berasal dari kata out of boundaries yang merupakan istilah di bidang kelautan, artinya keluar dari batas. Arti menurut istilah Outbond merupakan proses mencari pengalaman melalui alam terbuka. Kegiatan ini sudah dimulai sejak zaman Yunani kuno. Sedangkan dalam bentuk pendidikan formal, dimulai sejak 1821, ditandai dengan didirikannya Round Hill School, di Inggris. Tetapi secara sistematik kegiatan ini baru dipopulerkan di Inggris tahun 1941.

Lembaga pendidikan outbond dibangun oleh seorang pendidik berkebangsaan Jerman bernama Kurt Hahn yang bekerjasama dengan pedagang Inggris bernama Lewrence Holt. Kedua orang ini membangun pendidikan berdasarkan petualangan (adventured based education). Jamaludin Ancok. Outbound Management Training. ( Jogyakarta : UII Press 2003 ). hal 2.

Pengertian Outbound

Outbound Training – Outbound adalah salah satu metode pembelajaran melalui experiental learning. Bentuk kegiatannya aplikasi game-game yang ringan, setiap game dalam kegiatan outbound mengandung makna yang dalam, filosofis, dan sarat akan pesan-pesan simbolik yang bermanfaat serta membangun karakter ke arah kesuksesan dalam kehidupan, baik kesuksesan di tingkat individu maupun kesuksesan tim/kelompok. Metode outbound merupakan metode yang paling efektif dalam mengakomodasi/kebutuhan tuntutan terhadap hasil suatu pelatihan. metode ini efektif dalam membangun pemahaman terhadap suatu konsep dan membangun prilaku karakter individu. Karakter akan tertanam dan akan menjadi pribadi individu yang lebih baik.

Adrianus dan Yufiarti (2006:44) mengatakan bahwa “pada kegiatan outbound terdapat unsur-unsur pengembangan kreativitas, komunikasi, mendengarkan efektif, kerjasama, motivasi diri, kompetisi, problem solving dan percaya diri.” Melalui pengalaman belajar sistem outbound maka individu akan lebih peka terhadap tugas yang dimilikinya, lebih kreatif serta tertanam nilai-nilai kejujuran. Kejujuran akan terwujud dengan belajar berkompetisi yang tepat sesuai aturan, kepribadian yang termotivasi pada hal yang lebih positif akan tertanam nilai kejujuran yang lebih besar.

Dan, (As‟adi Muhammad 2009), Outbound training adalah permainan yang dapat me-refresh pikiran dan menambah kecepatan kita, di situ terdapat pula konsep-konsep, materi, dan tujuan tertentu yang harus kita lakukan dan harus dicapai.

Kegiatan outbound mempunyai arti kegiatan di luar ruangan tersebut mengandung unsur permainan, edukasi, serta rekreasi. Melalui permainan-permainan ringan yang menarik, peserta dihadapkan pada suatu tantangan untuk dipecahkan secara bersama-sama dengan sejenak melepaskan atribut masing-masing. Sehingga diharapkan tercipta suasana keakraban, kebersamaan serta kerjasama tim yang nantinya bermanfaat dalam mengatasi permasalahan yang lebih besar (Umar, 2011).

Menurut Gass (1993) (Ancok, 2013: 3) bahwa metode pelatihan dengan cara permainan di alam terbuka yang kemudian dikenal dengan outbound training juga dapat digunakan untuk kepentingan terapi kejiwaan. Aktivitas outbound training dilakukan menggunakan unsur olahraga dan permainan yang cenderung membuat peserta terlibat langsung secara kognitif (pikiran), afektif (emosi) dan psikomotorik (gerakan fisik motorik). Sehingga secara psikologis dapat dijumpai keterangsangan emosi dan fisik motorik pada diri peserta (Ancok, 2013: 6).

Outbound Training adalah metode terbaru dalam menggugah kecerdasan kolektif sebuah tim kerja. Kecerdasan kolektif dibangun dari kematangan-kematangan individu, kemampuan koordinasi kilat, kepercayaan antar anggota tim dan semangat yang saling mendukung. Outbund adalah sebuah desain pelatihan yang dikemas untuk dilakukan diluar ruangan. Selain mendekatkan diri kepada alam, fungsi rekreatif dan edukatifnya lebih mengena di hati peserta (Risang Sutawijaya, 2008).

Kegiatan outbound mempunyai arti kegiatan di luar ruangan tersebut mengandung unsur permainan, edukasi, serta rekreasi. Melalui permainan-permainan ringan yang menarik, peserta dihadapkan pada suatu tantangan untuk dipecahkan secara bersamasama dengan sejenak melepaskan atribut masing-masing. Sehingga diharapkan tercipta suasana keakraban, kebersamaan serta kerjasama tim yang nantinya bermanfaat dalam mengatasi permasalahan yang lebih besar (Umar, 2011).

Outbound training adalah kegiatan pelatihan di luar ruangan atau di alam terbuka (outdoor) yang menyenangkan dan penuh tantangan. Bentuk kegiatannya berupa simulasi kehidupan melalui perainan-permainan (games) yang kreatif, rekreatif dan edukatif baik secara individual maupun kelompok, dengan tujuan untuk mengembangkan diri (personal development) maupun kelompok (team development). Melalui pelatihan outbound, diharapkan lahir pribadi-pribadi baru yang penuh motivasi, berani, percaya diri, berpikir kreatif, memiliki rasa kebersamaan, tanggung jawab, kooperatif, rasa saling percaya dan lain-lain (Badiatul muchlisin Asti 2009).

Menurut Susilo (2005: 15) mengatakan bahwa outbound training bermanfaat dalam membangun kerjasama tim maupun pembentukan sifat sosial yang berperan dalam dukungan sosial.

Outbound Sebagai Metode Pelatihan SDM

Outbound Training – Outbound training atau pelatihan di alam terbuka merupakan salah satu program pengembangan karyawan yang semakin banyak diterapkan oleh perusahaan terkemuka. Hal ini terbukti dari meningkatnya jumlah perusahaan yang menggunakan program ini sebagai upaya pengembangan karyawan. Program ini telah terbukti efektif dalam membentuk perilaku seseorang baik secara fisik maupun mental intelektual. Program pengembangan di alam memberikan banyak manfaat bagi perusahaan karena dapat meningkatkan kualitas berpikir karyawan dalam menganalisis suatu masalah di dalam perusahaan.

Program pelatihan manajemen di alam terbuka disajikan dalam bentuk permainan, simulasi, diskusi, dan petualangan sebagai media penyampaian materi. Dalam Outbound Management Training (OMT), peserta secara aktif terlibat dalam aktivitas belajar dengan cara langsung melakukan tindakan (learning by doing) sehingga peserta akan segera mendapat umpan balik tentang dampak dari kegiatan yang dilakukan. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengembangan diri masing-masing pegawai di masa mendatang. Oleh karena itu, program pelatihan di alam terbuka seperti outbound training merupakan metode yang efektif untuk mengembangkan keterampilan dan perilaku karyawan dalam menghadapi tantangan di lingkungan kerja.

Outbound Management Training (OMT) telah menjadi pilihan yang populer dalam program pengembangan karyawan di perusahaan-perusahaan terkemuka. Ancok (2003:04) menyebutkan beberapa alasan mengapa OMT dipilih, antara lain: (a) sebagai simulasi kehidupan kompleks yang disederhanakan, (b) menggunakan pendekatan belajar melalui pengalaman, dan (c) penuh dengan kegembiraan karena dilakukan melalui permainan.

Dalam OMT, orientasi kerja berfokus pada proses dan hasil kerja berdasarkan kerjasama antar unit organisasi. Media outdoor activities atau outbound training menjadi pilihan yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.

Menurut Boyett dan Boyett (1998) seperti yang dikutip Ancok (2003:06), setiap proses belajar yang efektif memerlukan tahapan-tahapan penting, yakni: (a) pembentukkan pengalaman (Experience), (b) perenungan pengalaman (Reflect), (c) pembentukkan konsep (Form Concept), dan (d) pengujian konsep (Test Concept). Dengan mengikuti tahapan-tahapan ini dalam OMT, peserta dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih efektif dan meningkatkan keterampilan serta kemampuan kerjasama mereka.

Metode pelatihan outbound training menjadi pilihan yang populer bagi banyak perusahaan karena dapat membantu pengembangan karyawan secara efektif. Dalam metode ini, peserta terlibat secara aktif dalam aktivitas belajar dengan melakukan experiential learning yang melibatkan permainan, simulasi, diskusi, dan petualangan di alam terbuka. Hal ini membantu peserta untuk belajar dari apa yang mereka alami dan menghubungkannya dengan permasalahan hidup sehari-hari.

Metode ini memiliki beberapa nilai tambah, seperti memberikan keleluasaan bagi peserta untuk bergerak secara fisik, emosi, dan berpikir, yang tidak mungkin dilakukan dalam pelatihan konvensional dalam ruangan. Selain itu, metode outbound training juga membantu peserta dalam pengembangan perilaku manajerial yang lebih adaptif dan dapat menangani berbagai jenis tugas dan perubahan lingkungan yang kompetitif.

Dalam metode ini, terdapat empat tahapan belajar yang efektif, yaitu pembentukkan pengalaman, perenungan pengalaman, pembentukkan konsep, dan pengujian konsep. Dengan mengikuti tahapan ini, peserta dapat memperoleh umpan balik yang berguna untuk pengembangan diri mereka di masa depan.